Pada tahun 2011 Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri menangkap Christianto alias Craig, seorang anggota komplotan penipuan jual beli kertas online, di Medan. Menurut Kanit Cyber Crime Bareskrim Polri Kombes Pol Sulistyo, anggotanya memang terus memburu komplotan penipu tersebut sejak mendapat laporan dari korban seorang warga Qatar, Alqawani, pada 2010. Sementara, dua pelaku utama yang menjadi otak kejahatan dunia maya ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DOP) alias buronan kepolisian. Keduanya adalah Muhammad Redha dan Tunggalika Nusandra alias Dodi. Alqawani, seorang warga Qatar yang tertarik membeli kertas di toko online milik Craig dan Dodi pada Maret 2010. Setelah memesan, Craig sempat mengirim sampel kertas sebanyak satu rim ke Qatar. Alqawani yang puas kemudian memesan lebih banyak. Ia kemudian mentransfer Rp. 200 juta ke nomor rekening toko tersebut. Setelah itu, Craig menghilang bersama uang Alqawani tanpa bisa dihubungi kembali. Polri telah membidik sindikat toko palsu ini sejak akhir 2010 setelah korban melaporkan toko tersebut ke KBRI di Qatar. (www.tribunews.com, Jakarta)
Seorang warga negara Indonesia diduga terlibat kasus penipuan terhadap seorang warga negara Amerika Serikat melalui penjualan online. Kasus ini terungkap setelah Markas Besar Kepolisian mendapat laporan dari Biro Penyelidik Amerika Serikat. "FBI menginformasikan tentang adanya penipuan terhadap seorang warga negara Amerika yang berinisial JJ, yang diduga dilakukan oleh seorang yang berasal dari Indonesia," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Kamis 11 Oktober 2012. Boy mengatakan seorang warga Indonesia itu menggunakan nama HB untuk membeli sebuah alat elektronik melalui pembelian online. "Jadi ini transaksi melalui online, tetapi lintas negara. Jadi transaksinya dengan pedagang yang ada di luar negeri, khususnya Amerika," kata Boy. Dalam kasus ini, kata Boy, Mabes Polri telah menetapkan satu tersangka berinisial MWR. Dia memanfaatkan website www.audiogone.com yang memuat iklan penjualan barang. Kemudian, kata Boy, MWR menghubungi JJ melalui email untuk membeli barang yang ditawarkan dalan website itu. "Selanjutnya kedua belah pihak sepakat untuk melakukan transakasi jual beli online. Pembayaran dilakukan dengan cara transfer dana menggunakan kartu kredit di salah satu bank Amerika," kata dia. Setelah MWR mengirimkan barang bukti pembayaran melalui kartu kredit, maka barang yang dipesan MWR dikirimkan oleh JJ ke Indonesia. Kemudian, pada saat JJ melakukan klaim pembawaran di Citibank Amerika, tapi pihak bank tidak dapat mencairkan pembayaran karena nomor kartu kredit yang digunakan tersangka bukan milik MWR atau Haryo Brahmastyo. "Jadi korban JJ merasa tertipu, dan dirugikan oleh tersangka MWR," kata Boy. Dari hasil penyelidikan, MWR menggunakan identitas palsu yaitu menggunakan KTP dan NPWP orang lain. Sementara barang bukti yang disita adalah laptop, PC, lima handphone, KTP, NPWP, beberapa kartu kredit, paspor, alat scanner, dan rekening salah satu bank atas nama MWRSD. Atas perbuatannya, tersangka dikenai Pasal 378 atau Pasal 45 ayat 2 junto Pasal 28 Undang-Undang nomor 11 tentang Informasi Transaksi Elektronik. Selain itu, polri juga menerapkan Pasal 3 Undang-Undang nomor 8 tahun 2010 tentang Pencucian Uang. Selain itu, juga dikenakan pasal pemalsuan yaitu Pasal 378 dan beberapa pasal tambahan Pasal 4 ayat 5, dan pasal 5 UU no 8 tahun 2010. (www.news.viva.co.id)
My Blog, My World, My Word, My Rule
Only me and the GOD who knows me
Sabtu, 24 Mei 2014
Jumat, 18 Oktober 2013
6 Organisasi Pengaksesan Dasar File
Organisasi file
Element pokok
perancangan system akses adalah cara record-record diorganisasikan atau
distrukturkan.
Beberapa criteria umum
untuk pemilihan organisasi file adalah [WIE-87]
• Redudansi yang kecil
• Pengaksesan yang cepat
• Kemudahan dalam memperbaharui
• Pemeliharaan yang sederhana
• Kehandalan yang tinggi
Terdapat enam
organisasi dasar, kebanyakan organisasi file system termasuk salah satu atau
kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi pengaksesan file secara dasar
adalah sebagai berikut :
1. File pile (pile
file)
2. File sekuen
(sequential file)
3. File sekuen
berindeks (indexed-sequenstial file)
4. File berindek
majemuk (multiple-indexed file)
5. File ber-hash
(hashed file)
6. File cincin
(multiring file)
Keenam organisasi
dasar ini dirinci dibukua Gio Wiederhold [WIE-87].
A. PILE FILE
Pembahasan struktur
file diketahui bahwa struktur dasar paling dasar sebuah file adalah pile dan
file sekuensial. File pile atau file tumpukan merupakan struktur paling
sederhana. Struktur ini jarang digunakan secara praktis tapi merupakan basis
evaluasi struktur-struktur lain.
Properti struktur pile
1. Data tidak dianalisis, dikategorikan,
atau harus memenuhi definisi atau ukuran field tertentu
2. Panjang rekord dapat bervariasi dan
elemen-elemen data tidak perlu serupa.
Karakteristik struktur
pile
1. Biasanya data ditumpuk secara kronologis
2. Tak ada keterkaitan antara ukuran file,
record, dan blok
3. Elemen data dapat beragam, dapat berbeda
untuk tiap record ( berisi attribut lain ).
4. Data harus disimpan secara lengkap beserta
nama attributnya, tidak Cuma nilai atributnya.
‘Komponen file pile
hanya berisi data’
Struktur dan
pengaksesan
Rekord berelasi dengan
suatu objek atau kejadian di dunia nyata. Rekord berisi elemen-elemen (
field-field) data dan tiap elemen data perlu mempunyai identifikasi.
Identifikasi pada pile adalah berupa nama atribut secara ekplisit. Misalnya:
Tinggi = 163, Dimana, nilai elemen data adalah 163 dan nama deskripsi adalah
tinggi. Tiap elemen data di pile berbentuk tuple dua komponen disebut pasanagn
nama atribut – nilai atribut ( atribute name – value atribute ).
Format record
Sejumlah pasangan
untuk mendefinisikan objek dan mengasosiasikan data dengan objek. Contoh :
|nama=Nurman,jurusan=IF,alamat=Sadang
Serang 64, umur=24, tinggi=163.
ketika informasi akan
diambil, pemilihan record dengan menspesifikasikan di argumen pencarian.
Penggunaan file pile
File pile merupakan struktur
dasar dan tak berstruktur. Struktur ini memberikan fleksibilitas penuh.
Struktur ini menggunakan ruang penyimpanan dengan baik saat data berukuran dan
berstruktur beragam. Struktur ini sangat jelek untuk pencarian record tertentu.
Berbagai penggunaan dari file pile, diantaranya :
File-file sistem
File log ( mencatat
kegiatan )
File-file penelitian /
medis
Config.sys
B. SEQUENTIAL FILE
Sequential File adalah
file dengan organisasi urut. Data yang disimpan diurutkan berdasarkan urutan
pemasukan data (urut berdasarkan nomor record). Data yang ditambahkan selalu
menempati urutan berikutnya. Sequential file adalah record yang disimpan dalam
media penyimpanan sekunder komputer, yang dapat diakses secara berurutan mulai
dari record pertama sampai dengan record terakhir. Record per record searah.
Record terakhir adalah rekaman fiktif yang menandai akhir dari arsip.
Sequential adalah sekumpulan record yang disimpan dalam media penyimpanan
sekunder computer, yang dapat diakses secara berurutan mulai dari record
pertama sampai record terakhir. Sequential file merupakan suatu cara ataupun
suatu metode penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara berurutan.
Dalam hal ini, data yang ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya. Data
pertama dengan nomor berapapun, akan disimpan ditempat pertama, demikian pula
dengan data berikutnya yang juga akan disimpan ditempat berikutnya. Dalam
melakukan pembacaan data, juga akan dilakukan secara berurutan, artinya,
pembacaan akan dimulai dari data paling awal dan dilanjutkan dengan data
berikutnya sehingga data yang dimaksud bisa diketemukan.
Keuntungan dari
Sequential file
Keuntungan utama dari
organisasi Sequential file adalah:
1. Mengarsipkan desain adalah sederhana.
2. Lokasi dari rekaman memerlukan hanyalah kunci
rekaman.
3. Ketika laju ke
aktifan adalah tinggi,kesederhanaan dari mengakses cara membuat proses efisien.
4. Media file murah
seperti pita magnet dapat dipergunakan untuk menyimpan data.
Kelemahan dari
Sequential file
Kelemahan utama dari
organisasi Sequential file adalah:
1. Memperbaharui memerlukan bahwa semua
transaksi rekaman diurutkan pada urutan kunci rekaman.
2. Satu berkas menguasai baru,secara fisik
pisahkan dan eksklusif, selalu diciptakan sebagai hasil pembaharuan percontohan.
3. Tambahan dan penghapusan dari rekaman
tidak sederhana.
PENGOLAHAN SEQUENTIAL
FILE
File merupakan
fasilitas penyimpanan data pada external storage yang bersifat permanen, jika
dibandingkan dengan penyimpanan ke RAM yang sifatnya sementara. Dengan
pemakaian file kita dapat menghemat pemakaian RAM komputer yang memiliki jumlah
yang terbatas serta dapat melakukan dokumentasi untuk jangka waktu yang
panjang.
Pada QBasic pengolahan
file dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu :
1. SEQUENTIAL FILE
2. RANDOM FILE
3. BINARY FILE
Pada Sequential file
(file urut) proses pengolahannya dilakukan secara linier dari awal sampai
akhir, tanpa bisa kembali kebagian sebelumnya, kecuali proses dimulai lagi dari
awal. Jadi dalam pengolahan datanya bersifat first in first out, artinya
pembacaan data dari file ini harus dimulai dari data yang paling awal. Pada umumnya
pengolahan data yang menggunakan file sebagai media INPUT maupun OUTPUT
memiliki tiga tahap, yaitu :
1. Tahap membuka file
(OPEN)
2. Tahap memproses
(INPUT/OUTPUT)
3. Dan yang terakhir
adalah tahap menutup file (CLOSE)
Membuka File
SEQUENTIAL
Untuk membuka file
sequential yang akan diproses dapat digunakan penulisan sebagai berikut :
Syntax :
Open filename [FOR
mode] AS [#]filenum
dimana mode terdiri
dari :
INPUT, membuka file
untuk proses INPUT
OUTPUT, membuka file
baru untuk proses OUTPUT
APPEND, membuka file
untuk untuk proses OUTPUT dimana data baru ditambahkan pada bagian akhir.
Contoh :
Open “Siswa.Dat” For
Append AS #1
Akan membuka Siswa.Dat
sebagai OUPUT dimana data baru ditambahkan pada bagian akhir. Jika file
Siswa.Dat belum ada, maka akan dibuat yang baru.
Proses INPUT/OUTPUT
Perintah proses
INPUT/OUTPUT pada sequential file sangat tergantung kepada bentuk perlakuan
terhadap data. Untuk penulisan yang berorientasi pada baris, anda dapat
menggunakan perintah PRINT, dan pembacaanya dapat menggunakan LINEINPUT.
Penulisan yang berorientasi kepada data, anda dapat menggunakan perintah WRITE
dan INPUT untuk proses pembacaannya.
Syntax :
PRINT
#filenumber,[USING stringexpressin;]expression list
WRITE
#filenumber[,expressionlist]
INPUT #filenumber,
variablelist
LINEINPUT #filenumber,
variable-string
Contoh :
Write #1, “920403024″,”Hendra”,80,90
menulis ke file nomor
1, dan data dapat dibaca kembali dengan perintah :
Input
#1,Nim$,Nama$,Teori,Praktek
Catatan :
Anda dapat menggunakan
fungsi bantu EOF(filenumber) untuk memeriksa apakah berada diposisi akhir file.
Proses CLOSE
Untuk menutup file
dapat digunakan perintah CLOSE.
Syntax
CLOSE #filenumber
Contoh:
CLOSE #1
menutup file nomor 1.
C. INDEX SEQUENTIAL
FILE
Index Sequential File
merupakan perpaduan terbaik dari teknik sequential dan random file. Teknik
penyimpanan yang dilakukan, menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian
dari data yang sudah tersortir. Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk)
yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang
ada juga merupakan record-key (kunci record), sehingga kalau record key ini
dipanggil, maka seluruh data juga akan ikut terpanggil. Untuk membayangkan
penyimpanan dan pembacaan data secara sequential, kita bisa melihat rekaman
lagu yang tersimpan pada kaset. Untuk mendengarkan lagu kelima, kita harus
melalui lagu kesatu, dua, tiga dan empat terlebih dahulu.Pembacaan seperti
inilah yang disebut sebagai sequential atau berurutan. Apabila lagu-lagu yang
ada kemudian disimpan didalam compack-disk, maka untuk mendengar kan lagu yang
kelima bisa langsung dilakukan (dibaca secara random). Disamping itu, dengan
compack-disk juga bias dilakukan pembacaan secara berurutan atau sequential.
Compack disk menyimpan lagu secara random. Untuk membayangkan penyimpanan data
dengan menggunakan teknik index sequential ini, kita bisa melihat daftar isi
pada sebuah buku. Pada bagian atas disebut sebagai index data yang berisi
bagian dari data yang ada. Index data kemudian diakhiri dengan pointer yang
menunjukkan posisi keseluruhan isi data.
Keuntungan dari Index
Sequential file
Sangat cocok untuk
digunakan menyimpan batch data ataupun individual data. Dibanding sequential
file, pemanggilan data menjadi lebih cepat.
Kelemahan dari
Sequential file
Access (pemanggilan)
data tidak bisa disamakan dengan random (direct access file). Memerlukan adanya
ruangan extra didalam memory untuk menyimpan index data. Memerlukan adanya
hardware dan software yang lebih kompleks.
D. MULTIPLE INDEX FILE
Terdiri dari main file dan
file-file index (file berindex majemuk).
Tidak ada rantai overflow.
Tidak dikenal konsep
atribut kunci (tidak ada keterurutan berdasarkan atribut kunci).
Pengubahan data langsung
dilakukan
terhadap main file.
Format record dapat berupa
name-value pair atau dapat berupa structured record.
Index bersifat multiple
index, dinamis, record anchored.
Entri index terdiri dari
atribut dan TID.
Entri index terurut
berdasarkan nilai atributnya.
Next record diakses
berdasarkan keterurutan entri pada index-nya.
Tiap index dapat bersifat
multilevel.
TID pada index berisi
alamat block dan posisi record.
Exhaustive vs partial
index.
Pada Multiple Index
File (file berindex majemuk), pembaharuan dilakukan terhadap file utama bukan
file overflow, karena record dicari lewat indeks, maka indeks harus dinamis.
Begitu terjadi pembaharuan ( insert, update, delete) mka indeks-indeks diperbaharui
mengikuti perubahan di file utama. Contoh : Indeks Dinamis adalah Indeks
B-tree.
B-Tree
BTree = Balanced Tree
Perubahan pada main file
berimplikasi terhadap index-nya.
Struktur index menggunakan
BTree.
Blok – blok BTree harus
dijaga agar memuat setengah
dari fan out ratio-nya (effective fan out antara y/2 – y).
Order Capacity = d
Kapasitas minimum = d, dan
maximum = 2d
Khusus untuk root,
kapasitas minimum = 1
Algoritma Penyisipan Btree
Cari posisi yang sesuai
bagi record baru, mulai dari root BTree.
Jika tersedia space,
sisipkan record baru sesuai urutan, jika tidak terjadi, overflow.
Jika terjadi overflow :
1. Split menjadi 2 node
2. Pilih node tengah untuk naik ke level
berikutnya
3. Set pointer dari parent node ke child
node
Algoritma Penghapusan
Btree
Menghapus node pada leaf
dan tidak melanggar kapasitas minimum, maka record langsung dihapus tanpa
mengubah struktur BTree.
Menghapus node pada root
dan tidak melanggar kapasitas minimum, maka ganti dengan 1 record dari leaf
node kanan terkecil.
Menghapus node (leaf dan
root), dan melanggar kapasitas minimum, maka perbaiki dengan redistribusi
record. Apabila redistribusi record mengakibatkan pelanggaran kapasitas minimum
pada node lain, maka lakukan coalescing node.
Contoh BTree dengan order
capacity d = 2
E. HASHED FILE
Metode penempatan dan
pencarian yang memanfaatkan metode Hash disebut hashing atau ‘Hash addressing’
dan fungsi yang digunakan disebut fungsi hashing / fungsi Hash. Fungsi hashing
atau fungsi Hash inilah yang dapat menjadi salah satu alternatif dalam
menyimpan atau mengorganisasi File dengan metode akses langsung. Fungsi Hash
berupaya menciptakan “fingerprint” dari berbagai data masukan. Fungsi Hash akan
mengganti atau mentransposekan data tersebut untuk menciptakan fingerprint,
yang biasa disebut Hashvalue (nilai Hash). Hash value biasanya akan digambarkan
sebagai suatu string pendek yang terdiri atas huruf dan angka yang terlihat
random (data biner yang ditulis dalam notasiheksadesimal). Berkaitan dengan
upayanya untuk menciptakan “fingerprint”, fungsi Hash digunakan juga pada
algoritma enkripsi untuk menjaga integritas sebuah data.
Dalam konsepnya modern
ini –selain digunakan pada penyimpanan data-, fungsi Hash adalah sebuah fungsi
matematika, yang menerima masukan string yangpanjangnya sebarang, mengambil
sebuah panjang variable dari string masukantersebut –yang disebut pre-image,
lalu mekonversinkannya ke sebuah stringkeluaran dengan ukuran tetap (fixed),
dan umumnya lebih pendek dari ukuran string semula, yang disebut message
digest.
Pada penggunaan fungsi
Hash, saat keadaan tertentu dapat terjadi tabrakan (coallision) pada home
address yang dihasilkan. Yaitu saat munculnya nilai Hash yang sama dari
beberapa data yang berbeda. Untuk mengantisipasi keadaan ini ada beberapa
metode yang dapat digunakan, seperti perubahan fungsi Hash atau mengurangi
perbandingan antara jumlah data yang tersimpan denganslot address yang
tersedia. Hal-hal tersebut dapat meminimalisir tabrakan, tetapi tidak menghilangkannya.
Kita tetap memerlukan collision resolution –sebuah prosedur untuk menempatkan
data yang memiliki address yang sama.
1. Konsep-Konsep File
Hashed
1. Organisasi file dengan metode akses
langsung (direct acsess ), yang menggunakan suatu fungsi untuk memetakan key
menjadi address
2. fungsi yang digunakan disebut fungsi
hash/KAT (key to address transformation)
3. Address yang dihasilkan dari hasil
perhitungan fungsi hash disebut dengan istilah home address
4. Jadi, terdapat dua komponen file hash :
a. Ruang rekord, yang
terdiri atas m slot address
b. Fungsi hash, yang
mentransformasi key menjadi address
5. Transfomasi key akan mudah jika key telah
berupa nilai integer, untuk key berupa karakter alphanumerik terdapat proses
prakondisi untuk mengubahnya menjadi suatu nilai integer.
2. Macam- Macam Fungsi
Hashed
Fungsi Hash
diimplementasi untuk mengkonversi himpunan kunci rekaman (K) menjadi himpunan
alamat memori (L). Bisa dinotasikan dengan H : K -> L
Aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan fungsi Hash adalah :
•
fungsi Hash harus mudah dan cepat dihitung
•
fungsi Hash sebisa mungkin mendistribusikan
posisi yang dimaksud
secara uniform sepanjang himpunan L sehingga collision yang mungkin terjadi
dapat diminimalkan.
3. Tabrakan
Dengan menggunakan
hashing, maka hubungan korespondensi satu-satu antara record key dengan alamat
record akan hilang. Selalu timbul kemungkinan dimana terdapat dua buah record
dengan kunci yang berbeda namun memiliki home address yang sama, dan terjadi
tabrakan (collision). Tabrakan dapat diminimalisir dengan melakukan penggantian
pada fungsi Hash yang digunakan, atau mengurangi packing factor.
a. Packing Factor
Packing factor, bisa
disebut juga dengan packing density ataupun load factor adalah perbandingan
antara jumlah data yang tersimpan terhadap jumlah slot address yang tersedia.
Location Storage of Number Total Stored cord of Number Factor. Penggantian
fungsi Hash dan pengurangan packing factor hanya meminimasisasi tabrakan, tetap
dibutuhkan collision resolution.
b. Collision
Resolution
Pada hashing untuk
penempatan data, output dari fungsi Hash tidak selalu unik, namun hanya berupa
kemungkinan suaru alamat yang dapat ditempati. Jika suatu home address sudah
ditempati oleh record lain, maka harus dicarikan alamat lain. Proses pencarian
Packing Re = alamat lain inilah yang disebut sebagai prosedur collision
resolution.
1. Metode Collision
Resolution
a. Open addressing
Metode dengan
pencarian alamat alternative di alamat-alamat selanjutnya yang masih kosong.
Cara :
•
Linear probing Pencarian dilakukan dengan jarak pencarian tetap
•
Quardratic probing Pencarian dilakukan dengan jarak pencarian berubah dengan
perubahan tetap.
•
Double hashing
Pencarian dilakukan
menggunakan dua fungsi Hash, yaitu fungsi H1 untuk menentukan home address dan
fungsi H2 untuk menentukan increment jika terjadi tabrakan. Syarat metode ini
adalah ukuran table merupakan bilangan prima sehingga kemungkinan terjadinya
siklus pencarian pada slot yang sama dapat dihindari.
Algoritma : Tentukan
home address dari key dengan fungsi H1.
IF home address kosong
THEN
Sisip record pada home address.
ELSE
Hitung increment dengan fungsi H2 misalnya
H2 (key) = x
Temukan slot kosong dengan cara increment
sejauh x dari home address.
IF slot kosong ditemukan THEN
Sisip record pada slot kosong.
ELSE
Tabel telah penuh.
b. Computed chaining
Menggunakan
“pseudolink” untuk menemukan next address jika terjadi collision. Tidak
menyimpan actual address pada pseudolink, tapi address ditemukan dengan
menghitung apa yang tersimpan pada pseudolink. Kinerja pseudolink lebih baik
dibandingkan non-link karena menghilangkan penebakan lokasi (address).
Algoritma : Temukan
home address dari key.
IF home address kosong
THEN
Sisip record baru ke
home address.
ELSE
Set 3 prioritas
increment untuk mencari new address :
1 : Tentukan increment
(new key).
2 : Tentukan increment
(key pada current address).
3 : Penjumlahan hasil
prioritas 1 dan 2.
WHILE new address
belum kosong dan tabel belum penuh DO
Cek posisi mulai dari
home address untuk ke – 3 prioritas untuk mencari new address yang kosong.
IF new address belum
kosong THEN
Set ke – 3 nilai
prioritas dengan kelipatannya.
END
WHILE
IF tabel penuh THEN
Proses sisip tidak
dilakukan, keluarkan pesan “Tabel Penuh”.
ELSE
Sisip record baru pada
new address.
Set field pseudolink
pada home address dengan kode urut prioritas yang digunakan.
c. Coalesced hashing
Algoritma : Tentukan
home address dari key.
IF home address kosong
THEN
Sisip record pada home
address.
ELSE
Temukan record
terakhir dari data yang telah menempati home address, dengan mengikuti link.
Temukan slot kosong mulai dari yang terletak pada address paling bawah.
IF slot kosong tidak
ditemukan THEN
File telah penuh.
ELSE
Sisip record pada slot
kosong.
Set link field dari
record terakhir yang ber-home address sama ke alamat dari record yang baru
disisip.
d. Chained progressive
overflow
Algoritma : Tentukan
home address dari key.
IF home address kosong
THEN
Sisip record pada home
address.
ELSE
Temukan slot kosong
yang terletak setelah home address.
IF slot kosong
ditemukan
THEN
Sisip record pada slot
kosong.
ELSE
Tabel telah penuh.
e. Binary tree
Metode yang
menggunakan struktur binary tree untuk pencarian address ketika erjadi tabrakan
dengan memberikan dua pilihan langkah :
•Continue
: melanjutkan pencarian address berikutnya yang mungkin ditempati oleh record
yang akan disisipkan.
•Move
: memindahkan record yang menempati address ke address berikutnya yang memungkinkan untuk ditempati
record lama.
Algoritma : Tentukan
home address dari key yang akan di-sisipkan (new key).
IF home address kosong
THEN
Sisip record pada home
address.
ELSE
WHILE new address
tidak kosong dan tabel belum penuh DO Generate binary tree untuk mendapatkan
new address :
4. Fungsi Hashed Satu
Arah
Fungsi Hashed satu
arah adalah fungsi Hash yang bekerja dalam satu arah. Maksud dari satu arah
disini adalah bahwa pesan yang sudah diubah menjadi message digest tidak dapat
dikembalikan lagi menjadi pesan semula (irreversible).
Sifat-sifat fungsi
Hash satu-arah adalah sebagai berikut:
1. Fungsi H dapat diterapkan pada blok data
berukuran berapa saja.
2. H menghasilkan nilai (h) dengan panjang
tetap (fixed-length output).
3. H(x) mudah dihitung untuk setiap nilai x
yang diberikan.
4. Untuk setiap h yang dihasilkan, tidak
mungkin dikembalikan nilai x sedemikian sehingga H(x) =h. Itulah sebabnya
fungsi H dikatakan fungsi Hash satu-arah (one-way Hash function).
5. Untuk setiap x yang diberikan, tidak
mungkin mencari y ≠
x sedemikian sehinggaH(y) = H(x).
6. Tidak mungkin mencari pasangan x dan y
sedemikian sehingga H(x) = H(y).
Beberapa fungsi Hash
satu-arah yang sudah dibuat, antara lain:
- MD2, MD4, MD5,
- Secure Hash Function
(SHA),
- Snefru,
- N-Hash,
- RIPE-MD
F. MULTIRING FILE
I. Pengertian
Multiring File
Multiring File
merupakan metode pengorganisasian file yang berorientasi pada pemrosesan subset
dari record secara efisien. Subset tersebut digambarkan sebagai grup dari
beberapa record yang terdiri dari nilai atribut yang biasa. Contohnya “Semua
pekerja yang berbicara bahasa Perancis”.
Subset dari record
dihubungkan bersama secara eksplisit menggunakan pointer. Rantai penghubung ini
menentukan urutan anggota dari subset. Setiap subset mempunyai record kepala
yang merupakan record awal dari suatu rantai. Sebuah record kepala berisi
informasi yang berhubungan dengan seluruh record anggota di bawahnya.
Record-record kepala ini juga dapat dihubungkan menjadi sebuah rantai.
Tipe rantai tertentu
yang digunakan untuk menggambarkan hal ini dinamakan ring, yang merupakan
rantai di mana pointer anggota terakhir digunakan untuk menunkuk record kepala
dari rantai. Ring-ring dapat disarangkan dalam banyak level kedalaman. Dalam
hal ini record anggota dari ring level ke-i record kepala ring bawahan pada
level i-1. Ring level terbawah, yang berisi data terakhir, selalu dianggap
berada pada level 1.
Pencarian dalam
Multiring File adalah dengan menelusuri rantai sampai atribut nilai yang dicari
ditemukan. Kemudian rantai baru dimasuki untuk menemukan atribut recod bawahan.
Proses ini diulang terus sampai record yang diinginkan ditemukan.
II. Interlinked Rings
Untuk pertanyaan
(query) yang lebih spesifik, yaitu pertanyaan anggota rantai bawahan seperti
“Daftar semua tukang patri di suatu perusahaan”, dara sebelumnya kurang efisien
karena memerlukan pencarian yang melelahkan. Untuk keperluan ini digunakan
struktur ring sebagai berikut.
Panah Bachman
digunakan untuk menunjukkan bahwa pada kotak yang ditunjuk memiliki banyak
record.
Bila kita ekspansikan
contoh di atas dengan memisahkan pekerja dalam berbagai lokasi ke dalam
departemen-departemen yang lebih spesifik, memungkinkan akses dengan urutan
senioritas, dan tambahkan warehouse pada setiap lokasi dan biarkan informasi
stock tersedia. Struktur diagramnya tampak sebagai berikut.
Hubungan di antara
ring-ring tidak harus hirarkis. Hubungan dapat diimplementasi dengan
merelasikan anggota dalam ring-ring yang sama, yang menyediakan banyak lintasan
di antara record-record, atau menghubungkan ring-ring pada level yang lebih
rendah kembali ke ring-ring dengan level lebih tinggi.
Efektivitas dari
sebuah proses dalam melokasikan sebuah record sangat bergantung pada kecocokan
pasangan atribut yang membentuk argument pertanyaan dengan struktur dari file.
Bila file tidak diorganisasikan secara benar, maka proses tidak dapat berjalan
secara efisien, dan dibutuhkan intervensi dari pengguna.
III. Struktur dari
Multiring File
Semua record mempunyai
struktur yang sama dalam Multiring File, tetapi isi dan ukuran merupakan fungsi
dari ring-ring di mana mereka berada. Sebuah Multiring File dapat mempunyai
sejumlah kategori record yang berbeda. Di sini definisi file telah menyimpang
dari definisi awal. Di sini record-record tidak sama formatnya, dan keanggotaan
ring serta keanggotaan file harus diketahui sebelum pemrosesan.
Format record yang
sebenarnya bergantung pada kombinasi dari tipe-tipe ring di mana record
tersebut menjadi anggota. Pasangan nilai atrinbut mengidentifikasi dirinya
seperti pada pile. Tetapi biasanya tidak seperti itu, dan tiap record akan
mempunyai pengidentifikasi tipe record.
Pada contoh berikut,
field t mengidentifikasi record ini sebagai record pekerja. Tiap record dengan
tipe t akan mempunyai field data yang sama dan 7 field pointer.
Pengidentifikasi ini akan memungkinkan referensi ke sebuah deskripsi format
recod yang tepat, disimpan dengan deskripsi umum dari file.
Untuk menghubungkan
record-record ke dalam ring-ring mereka, pointer-pointer akan muncul dalam
sebuah record yang umum. Sebuah record dapat dimiliki oleh ring-ring sebanyak
jumlah pointer yang dimilikinya.
Dapat juga terdapat
field-field data NULL, tetapi karena terdapat bayak tipe record dengan tujuan
spesifik, file secara keseluruhan relative padat.
Setiap ring pasti
memiliki kepala. Kepala ini dapat berupa poin masukan, anggota dari ring lain,
atau keduanya. Ketika sebuah ring dimasuki dalam sebuah pencarian, poin masukan
dicatat sehingga ring ini tidak dimasuki 2 kali.
IV. Manipulasi Ring
Umumnya organisasi Multiring
File menghindari penggandaan data dengan menempatkan data biasa kepada semua
anggota ring ke dalam record kepala dari ring. Efek negatifnya adalah dalam
desain dasar ring, ketika sebuah record diambil berdasarkan kombinasi kata
kunci pencarian, hasilnya yang dapat diaplikasikan dengan record tidak selalu
dapat dilakukan dengan hanya atribut yang disimpan dalam anggota atau record
kepala yang diakses selama pencarian sepanjang 1 lintasan. 2
alternatif yang digunakan, yaitu:
1. Pencarian Paralel melalui semua ring yang
diidentifikasi dalam kata kunci pencarian dapat dilakukan, dengan menghilangkan
pada record-record pada persimpangan ring-ring tersebut.
2. Pencarian Inisial dapat dilakukan
berdasarkan atribut dengan efektivitas mempartisi terbaik. Record-record yang
dikumpulkan kemudian dicek untuk ketepatan dengan menempatkan record kepala
untuk tipe atribut lain yang diperlukan dan menolak record dengan nilai data
yang tidak tepat.
Proses yang kedua di
atas diaplikasikan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Query:
Find an Employee with
Location =”Thule” and Profession=”Welder”.
Enter Location chain;
For each member record
determine if key = Thule;
When found followEmplo
yee chain;
For every Employee
record the profession must be determined
Follow the profession
chain;
When its header record
is reached,
then inspect
profession header for key = Welder
If the field matches
the search key
then Employee member
record becomes output;
Continue with the next
Employee record;
When its header
record, the Location = Thule is reached,
then the result is
complete.
V. Keputusan Desain
Ring File
Lama penelusuran
rantai berbanding lurus dengan ukuran rantai. Ukuran rantai-rantai individu
dapat dikurangi dengan menambah jumlah rantai-rantai dan jumlah level dalam
struktur file.
Hal ini digambarkan
dengan rumus sebagai berikut.
y = x√n dengan x = level
y = panjang rantai
n = record count
Waktu pencarian untuk
record dengan level terendah berkurang secara proporsional sampai akar ke-x
dari record count, n, dan bertambah secara proporsional sampai level x. Sebuah
atribut yang tidak mempartisi file ke dalam banyak level tidak sangat berguna
seperti elemen ring.
Peng-Cluster-an Ring
Record yang sering
diakses bersama paling baik disimpan dengan derajat lokalitas yang tinggi. Satu
ring umumnya dapat diletakkan seluruhnya dalam 1 silinder, seingga semua pencarian
dihindari saat penelusuran cluster ring ini. Ketika referensi berulang-ulang
kepada record kepala ring dibutuhkan, kepala record itu dapat berpartisipasi
dalam cluster. Ring berikutnya dengan level lebih tinggi akan sulit untuk
berpartisipasi, kecuali jika ruangan total yang dibutuhkan semua anggota record
dan pendahulunya cukup kecil untuk disimpan dalam satu atau beberapa silinder.
Dalam perubahan database yang dinamis, peng-cluster-an yang optimal sulit untu
dijaga dan keuntungannya sedikit. Sebuah reorganisasi diperlukan untuk
mengembalikan cluster-cluster.
Pengkategorian Atribut
Real
Atribut yang
merepresentasikan data real atau kontinyu tidak menyediakan partisi yang
efektif kecuali jika dikategorikan secara artificial.
VI. Penggunaan
Multiring File
Struktur Multiring
merupakan dasar untuk beberapa database terbesar yang digunakan saat ini.
Sistem informasi manajemen di mana banyak melibatkan tabulasi, penjumlahan, dan
laporan pengecualian telah diimplementasikan menggunakan daftar Multiring ini.
Beberapa masalah dalam
representasi ruang geografis dan arsitektur juga telah diselesaikan dengan
pendekatan Multiring. Perkembangan saat ini dalam system multifile terintegrasi
bergantung pada kapabilitas yang disediakan oleh struktur ring. Masalahnya adalah
desain yang cermat berdasarkan pengetahuan tentang data dan pola penggunaan
diperlukan sebelum Multiring File dapat diimplementasikan.
VII. Kinerja Multiring
Kinerja system
Multiring sangat bergantung pada kecocokan dari penandaan atribut ke ring-ring
tertentu.
Ukuran record dalam
Multiring File
Karena banyak tipe
record yang berbeda dalam Multiring File, estimasi akurat didapatkan hanya
dengan mendaftar semua tipe, dengan frekuensi dan ukuran masing-masing.
Pengambilan record
dalam Multiring File
Waktu untuk mengambil
sebuah record adalah fungsi dari jumlah dan panjang rantai yang dicari. Panjang
daripada ring bergantung pada ukuran file, jumlah level, dan seberapa baik file
dipartisi ke dalam ring-ring.
Pengambilan record
berikutnya dari Multiring File
Record berikutnya
untuk urutan yang berhubungan dapat ditemukan dengan menelusuri rantai
tersebut.
Pemasukan ke dalam
Multiring File
Penambahan record ke
dalam Multiring File dilakukan dengan menentukan spasi kosong yang cocok untuk
record, menempatkan semua pendahulu untuk record baru, mengambil nilai dari
link yang tepat dari pendahulu, menetapkannya ke dalam record baru, dan
menempatkan nilai dari posisi record baru ke dalam area-area link pendahulu.
Meng-Update record
dalam Multiring File
Jika hanya field data
yang akan dirubah, update hanya memerlukan penemuan record dan penulisan ulang.
Membaca seluruh
Multiring File
Pembacaan menurut
rantai memerlukan bahwa sebuah record kepala diakses untuk setiap ring
tambahan. Baik record kepala baru maupun lama diperlukan untuk bergerak di
antara 2 ring.
Reorganisasi Mutiring
File
Reorganisasi
sebenarnya tidak diperukan sebagau bagian dari prosedur operasi normal. Hanya
saat pemformatan ulang tipe record diperlukan, record-record seperti itu harus
ditulis ulang, Ini hanya memerlukan reorganisasi parsial dari file, karena
perubahan terbatas pada ring-ring pada level-level yang menggunakan tipe-tipe
record itu.
Perkenalan Anggota
Perkenalan
Kelas: 12.3B.13
Nama anggota:
Kelas: 12.3B.13
Nama anggota:
1. Adit Setiawan (18120668)
2. Ahmad Zaini (18121718)
3. Faisal Ramadhan (18120640)
4. Mahmuyin (18121089)
5. Sylviana Sutra (18120030)
Sabtu, 13 Juli 2013
Kamis, 09 Mei 2013
Kim Taeyeon (Girls' Generation) - And One (Indonesian lyrics)
Huuuuuuuaaaaaaaaaaa udah lama engga posting..
Ini padahal udah project lama tapi baru sempetnya sekarang..
Well.. Kali ini gua mau share salah satu yang udah berhasil bikin gua makin galau kalau denger lagu ini
Lagu kali ini yang berhasil gua translate yaitu lagunya Kim Taeyeon (Girls' Generation) - And One (ost. That Winter The Winds Blow)
Ga pake lama dah.. Nih langsung coba simak ^^
Ini padahal udah project lama tapi baru sempetnya sekarang..
Well.. Kali ini gua mau share salah satu yang udah berhasil bikin gua makin galau kalau denger lagu ini
Lagu kali ini yang berhasil gua translate yaitu lagunya Kim Taeyeon (Girls' Generation) - And One (ost. That Winter The Winds Blow)
Ga pake lama dah.. Nih langsung coba simak ^^
Taeyeon – And One
Apa kau ingat ku, yang
mudah menangis, mudah ditakuti, mudah disakiti?
Ku seperti itu, ku ‘kan
tetap sama
Jika s’perti ini,
bagaimana?
Mudah ‘tuk berpaling,
mudah ‘tuk berpisah Ku tahu ku takkan mudah lupakan
Jika kau lihat ku, masih
tetap sama, s'perti ini
Kau kan bilang ku bodoh
Reff
Ku ingin dirimu dan
hanya satu
Ku sakit tetapi hanya
sekali
Bahkan jika t’lah lama
air mata tak kering
Kalau saja kita bisa
kembali ke awal
Pada saat itu ku
memandang rendah waktu pertama kita berjumpa
Ku seperti ini, bahkan
kadang susah tuk bernafas
Jika ku tak ikutimu
Reff
Ku ingin dirimu dan
hanya satu
Ku sakit tetapi hanya
sekali
Bahkan jika t’lah lama
air mata tak kering
Kalau saja kita bisa
kembali ke awal
Jika kamu pernah hanya
sekali
‘tuk terakhir kali
dalam hidupmu’jika kadang kau rasa sakit hati karna diriku
Itu terakhir di dalam
hidupmu
Dan satu lagi kenanglah
saat ini
Jika kau sendiri
hiduplah dengan baik
Jika kamu pernah hanya
sekali
‘tuk terakhir kali
dalam hidupmu
jika kadang kau rasa sakit hati karna diriku
Itu terakhir di dalam
hidupmu
Langganan:
Postingan (Atom)